Bismillahirrahmanirrahiim…
Status.. ya, menjadi sangat penting karena dengan itulah orang melihat kita. namun bukan dalam hal ini tulisan ini dibuat karena mementingkan pujian/sanjungan manusia dalam berbuat baik itu termasuk riya’ dan merupakan sebuah syirik kecil yang wajib dihindari oleh orang islam
Status… menjadi penting kembali, karena perbedaan status akan menjadi menjadi prbedaan dalam perolehan hak dan pelaksanaan kewajiban… teman2 mohon berhenti memikirkan bahwa status yang dimaksud disini adalah status ekonomi dan kedudukan sosial. krn banyak hal lain yang bisa dipikirkan… contohnya ialah ketika seorang masuk rumah sakit dengan status gawat darurat atau status tidak gawat darurat tentunya dua orang ini memiliki penanganan yang sangat berbeda, contoh lainnya ketika seorang wanita berselingkuh dalam status single atau status married tentunya hukuman yang diberikan pada mereka juga sangat berbeda.
Kemudian status.. seperti memiliki beban tersendiri… setiap status yang disematkan diri sendiri maupun orang lain spt memiliki beban yg yang berbeda… yang lebih baik adalah status yang disematkan diri sendiri namun tidak sebagai beban namun sebagai parameter dan alarm, misalnya: ketika seseorang sudah mantap dengan ilmu dan keikhlasan untuk mengenakan sebuah jilbab mungkin orang2 disekitarnya sekedar menyematkan status cewe berejilbab/jilbaber/apalah… yaaa karena itulah yang nampak pada orang lain, namun karena muncul dari kemantapan hati kemudian ia menyematkan pada dirinya “karena aku adalah muslimah” jilbab itu bisa menjadi alarmnya, ketika melihat teman2nya pacaran ia mungkin mengatakan pada dirinya… “aku adalah muslimah” dan muslimah tak pantas melakukan hal tersebut. Namun ada satu yang menarik dari Status adalah Beban, karena ia bisa- bisa menjadi motivasi… misalnya seorang muslimah memutuskan memakai jilbab karena ikut2an temannya/karena lagi “inn” pakai jilbab panjang so jilbab itu spt hanya spt beban baginya, setelah ikut2an ia merasakan perubahan yang luarbiasa, dan merasakan kenyamanan yang sangat…dan seketika Allah membalik niatnya dan ia menemukan hikmah dibaliknya akhirnya ia benar2 termotivasi untuk menutup auratnya dengan benar karena menerapkan syariat Allah benar2 membawa kedamaian… ia ucapkan “subhanallah..subhanallah” berulang2 dalam hatinya. Sedikit melenceng dari pembahasan…. jadii berdasarkan realita2, ketika seorang menjilbapi tubuhnya ia seprti dimudahkan menjilbapi hatinya. Sedang orang yang beralasan menjilbapi hatinya..??!!.yaaa begitulah Ingin membalik- balik slide perkuliahan kemrin… menarik bahwa seorang wanita yang statusnya menikah mndapat inform consent dan pelayanan kesehatan seperti wanita dewasa walau umurnya belum mencapai standar dewasa… iaps benar sebuah pernikahan/ status menikah itu merupakan salah satu faktor yang mendewasaan para ababil, kenapa? Karena katanya orang2 (secara sy belum nikah) dalam rumah tangga mengandung problema yang kompleks dan kebahagiaan yang kompleks. Sehingga harus meyakinkan diri sendiri kemudian orang tuanya bahwa ia mampu menghadapinya. Ahaa jadi ingat prakata pada sebuah proposal yang dilayangkan pada seorang ibu… “Aduhai ibuku janganlah pernah berpikir bahwa menikah adalah akhir dari dunia,akhir dari segalanya.. karena didalamnya terdapat proses pendewasaan dan menuju keridhaan Allah, banyak pula buktinya mereka yang sukses setelah menikah… dan wahai ibu menikah itu bukan akhir dari berbakti.. tetapi menikah itu malah menyambung silaturahmi”…
Namun ada saat yang riweh ketika beberapa orang mengejar status… misalnya.. hanya karena ingin disebut anak gaul tiba2 nulis status di FB “hari gini masih perawan?? Kampungan lo!!” iih naudzubillah dosa kok diumbar, hanya karena ingin disebut ibu gaul sampe rela ngutang sana-sini beli baju baru dandan menor abis, smpe gaji suaminya ludes. Hanya karena ingin disebut kutu buku smpe kesana sini nggendong buku tapi tak memperoleh manfaat dari buku tersebut, hanya karena ingin disebut mujahidin rela menukar hal yang berharga berupa nyawa dengan sesuatu yang tak berharga yaitu sebutan.
Soo… status status status?? Pentingkah? Dan yang benar itu dikembalikan pada niatnya. Masalh mendapat status yang ok/ kurang ok itu masalah bonus. Ya dikembalikan pada niat yaituuu Ikhlas karena Allah dengan benar2 berserah diri padaNya, dengan demikian status2 apapun itu akan terasa baik baik dan baik. Serta tak akan menjumpai ke-keukeuhan megejar/mempertahankan status demi sesuatu yang sia2.